Sandi menggambarkan mencekamnya situasi itu.
Lalu, dengan presisi yang mengandalkan insting dan pengalaman, helikopter pun ditahan pada posisinya. Mesin menderu, namun tetap stabil. Begitu warga melihat peluang, mereka segera menghampiri. Paket demi paket bantuan akhirnya bisa dijatuhkan oleh awak udara tepat ke tangan yang membutuhkan.
“Dengan manuver presisi, helikopter ditahan pada ketinggian rendah. Awak udara bersiaga, memastikan paket-paket bantuan jatuh tepat sasaran tanpa membahayakan warga. Keputusan ini bukan tanpa bahaya,” ujarnya menegaskan.
Operasi ini baru permulaan. Bantuan selanjutnya akan disalurkan bertahap, sangat bergantung pada cuaca dan medan yang tak bisa ditebak. Semuanya masih menunggu. Namun, setidaknya, manuver berani tadi telah membawa secercah harapan di tengah genangan.
Artikel Terkait
Pencarian Korban Longsor Bandung Terus Berlanjut di Tengah Cuaca Buruk
Bima Arya: Tak Sanggup Itu Boleh, Tapi Jangan Tinggalkan Daerah Bencana
Gurita Tambang Ilegal di Banten Dibabat, Kerugian Negara Tembus Rp18 Miliar
Konser Gesrek Ancol Ricuh, Lima Pencopet Beraksi dengan Tiket Konser