Gunungan cangkang kerang di pesisir Jakarta Utara bukanlah pemandangan yang asing lagi. Tapi jangan salah, tumpukan limbah dari Kampung Kerang itu diam-diam menyimpan ancaman. Menurut para ahli, situasi ini berpotensi menimbulkan sederet masalah, mulai dari kerusakan lingkungan hingga gangguan kesehatan bagi warga sekitar.
Mochammad Chaerul, dosen FTSL ITB, punya pandangan tegas. Intinya, siapa pun yang terlibat dalam pembuangan cangkang itu harus bertanggung jawab penuh. "Prinsipnya polluters pay," tegasnya lewat pesan singkat akhir pekan lalu.
"Artinya, pihak yang mencemari wajib menanggung konsekuensinya. Jadi, pengusaha atau pedagang harus mengelola limbahnya dengan benar," lanjut Chaerul.
Lalu, bagaimana caranya? Chaerul menyebut beberapa langkah praktis. Pertama, pastikan daging yang menempel dibersihkan total agar tak menimbulkan bau busuk. Kemudian, pisahkan cangkang dari sampah makanan lainnya. Yang tak kalah penting, sediakan wadah khusus, bisa secara individu atau komunal, untuk menampung cangkang-cangkang itu.
Namun begitu, peran pemerintah dinilai krusial. Menurut Chaerul, ada beberapa hal yang bisa dilakukan otoritas setempat. Mulai dari mengorganisir pengumpulan cangkang, hingga memberikan edukasi ke warga dan pelaku usaha tentang tata cara penanganan yang tepat.
Artikel Terkait
Bima Arya Soroti Infrastruktur: Tanpa Lahan Layak, Pembinaan Olahraga Percuma
Ketua Alumni Hukum Jayabaya Galang Bantuan Hukum untuk Korban Banjir Bandang Sumatra
Prabowo Panggil Jajaran, Beri Tenggat Dua Hari untuk Pulihkan Listrik di Sumatera
Kiai Said Aqil Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang ke Pemerintah