Asap tebal masih mengepul dari gedung Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, Rabu lalu. Tapi duka dari kejadian itu telah sampai jauh, merobek hati keluarga di seberang lautan. Dari 140 WNI yang tinggal dan bekerja di apartemen itu sebagai TKW, sembilan di antaranya tak lagi bisa pulang.
Data terbaru Kemlu per 4 Desember mencatat, selain sembilan korban jiwa, satu orang terluka. Sisanya, 129 orang, selamat.
Di antara nama yang hilang itu ada Erawati, 34 tahun. Kakaknya, Suyono (44), masih tak percaya. Ia menceritakan, adiknya sempat melakukan video call dengan ayah dan suaminya di Malang saat api sudah menjalar. Suaranya terdesak.
kata Suyono, suaranya parau, di rumahnya di Dampit, Kabupaten Malang.
Dalam percakapan terakhir itu, Erawati sempat meminta maaf. Kepada suami, anaknya yang baru enam tahun, juga sang ayah. Dia berusaha menyelamatkan bayi dan orang tua majikannya, tapi asap yang kian pekat di lantai delapan menghalangi jalan.
Panggilan itu berlangsung hampir setengah jam. Melihat kondisi putrinya, sang ayah buru-buru memanggil Suyono yang rumahnya tak jauh. Tangis histeris pun pecah di ruang keluarga. Mereka hanya bisa menatap layar, tak berdaya.
"Saya hubungi lagi waktu itu sambungannya putus. Kami coba lagi, bisa masuk, tapi... nggak ada respons," ujar Suyono, mengakhiri ceritanya.
Korban lain yang juga berasal dari Malang adalah Siti Khotimah (40), warga Desa Palaan. Suaminya, Sutiyono (43), tampak lunglai. Tangannya masih memegang ponsel, seolah menunggu kabar yang takkan datang.
katanya lirih.
Artikel Terkait
Lumpur dan Kayu Tumbang, Akses ke Desa Tanjung Karang Masih Terkubur
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Halmahera Barat, BMKG Pastikan Tak Ada Tsunami
Prabowo Soroti 50 Helikopter Tangani Bencana dan Capaian 49 Juta Porsi Makan Gratis di HUT Golkar
Banjir Bandung Melanda, Gubernur Malah Dikecam karena Ditinggalkan