Di Bandara Sultan Iskandar Muda, suara mesin pesawat yang baru saja mendarat perlahan mereda. Kamis siang itu, petugas sudah menunggu. Begitu pintu kargo Airbus A400 milik TNI AU terbuka, mereka langsung bergerak. Satu per satu, palet berisi bantuan logistik diturunkan dengan sigap.
Apron bandara yang tadi sepi, mendadak jadi ramai. Ada semacam energi mendesak di udara. Tumpukan kardus dan kemasan besar berjejalan di dekat badan pesawat, siap untuk didistribusikan lebih lanjut.
Menurut informasi, pesawat angkut itu membawa muatan cukup berat: sekitar 24 ton. Isinya beragam, mulai dari makanan siap santap, beras, dan bahan pangan lain. Tidak cuma itu, ada juga perlengkapan untuk bayi, pakaian, serta obat-obatan dan perangkat komunikasi. Semuanya dikumpulkan untuk satu tujuan.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh memang telah memutus akses ke sejumlah daerah. Banyak warga, terisolasi, kesulitan mendapat kebutuhan paling dasar. Nah, bantuan yang turun dari pesawat ini diharapkan bisa mempercepat pemulihan. Upaya mengatasi keadaan darurat itu terus digenjot, dan kiriman lewat udara ini adalah salah satu upaya vital untuk menjangkau lokasi yang sulit.
Artikel Terkait
Din Syamsuddin Soroti Peran Liga Muslim Dunia: Dari Pemersatu Umat hingga Penggerak Peradaban
Ustaz Evie Effendi Ditetapkan Tersangka KDRT Usai Mediasi Gagal
Wakil Panglima TNI Susuri Lumpur dan Banjir Setengah Meter di Aceh
Dayeuhkolot Lumpuh Lagi, Warga Terpaksa Nekat Terobos Banjir Setinggi Pinggang