Pemimpin Geng Gaza yang Diduga Kolaborator Israel Tewas dalam Insiden Penembakan

- Jumat, 05 Desember 2025 | 05:20 WIB
Pemimpin Geng Gaza yang Diduga Kolaborator Israel Tewas dalam Insiden Penembakan

Reaksi Hamas pun tak lama datang. Mereka merilis pernyataan tegas menyikapi kematian ini.

Dalam pernyataannya, Hamas menyebut:

"Nasib yang menimpa agen kolaborator yang mati, Yasser Abu Shabab, adalah nasib pasti bagi siapa pun yang menyimpang dari rakyat dan negaranya. Bagi mereka yang mau menjadi alat di tangan penjajah."

"Tindakan kriminal yang dia dan kelompoknya lakukan jelas-jelas keluar dari garis nasional dan sosial kita."

"Kami menghargai sikap keluarga, suku, dan kelompok yang memutuskan memutuskan hubungan dengan Abu Shabab. Serta mereka yang menolak kekerasan terhadap anak bangsa atau kerja sama dengan penjajah. Penutupan sosial terhadap kelompok yang terasing ini adalah langkah tepat."

"Fakta bahwa penjajah menggunakan kelompok-kelompok yang terpuruk secara sosial dan etis, yang melanggar hukum, sebagai alat untuk proyek-proyek palsu di Gaza, hanya menunjukkan satu hal: kegagalan mereka. Ini bukti ketahanan luar biasa rakyat kami."

"Kami tegaskan, penjajah yang gagal melindungi agen-agennya tidak akan bisa melindungi pengikutnya yang lain. Siapa pun yang bermain dengan keamanan rakyatnya dan melayani musuh, akan berakhir di tempat sampah sejarah. Mereka kehilangan setiap penghormatan di masyarakat."

Di tengah berita kematiannya, beredar pula foto-foto warga Gaza membagikan makanan ringan. Sebuah bentuk rasa syukur, konon, atas tewasnya "pengkhianat" Yasser Abu Shabab. Suasana itu menggambarkan betapa dalamnya kebencian terhadap figur yang dianggap mengkhianati perjuangan rakyatnya sendiri.


Halaman:

Komentar