Rapat Kerja Komisi IV DPR, Kamis lalu, diwarnai paparan mendalam dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Ia menjabarkan akar masalah di balik banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, bencana ini bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil dari beberapa faktor yang saling bertautan.
“Pertama, ada siklus tropis senyar yang memicu cuaca ekstrem dan curah hujan sangat tinggi,” ujar Raja Juli dalam rapat itu.
Namun begitu, cuaca buruk saja tak cukup menjelaskan segalanya. Faktor kedua adalah bentuk geomorfologi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rentan. Dan yang ketiga, tegasnya, adalah kerusakan di daerah tangkapan air.
Di sinilah masalahnya mengerucut. Raja Juli membeberkan data yang cukup mencengangkan. Berdasarkan identifikasi, tutupan lahan di hulu DAS di ketiga provinsi itu mengalami perubahan drastis.
Artikel Terkait
Titiek Soeharto Geram, Desak Menteri Kehutanan Usut Penebangan Liar Pasca-Banjir
Aktivis Lingkungan Tuntut Mundur Menteri, Sebut Banjir Sumatera Bukan Sekadar Bencana Alam
Tangis Ibu di Pemakaman Alvaro, Korban Penculikan yang Akhirnya Ditemukan Setelah Delapan Bulan
Telkom Resmikan Pusat Data Baru di Jayapura, Pacu Konektivitas Digital Papua