Yang lebih mencemaskan adalah kabar dari Kecamatan Langkahan. Bupati mengungkapkan, masih banyak jenazah yang belum berhasil dievakuasi. Medan yang rusak parah menyulitkan proses pencarian. Laporan-laporan dari warga, yang masuk lewat pesan suara, menyebut angka korban terus bertambah.
“Kabupaten Aceh Utara memiliki 27 kecamatan, cuma 2 kecamatan yang tidak kena habis,” katanya dengan nada pilu. “Tapi sampai hari ini mayat-mayat belum habis ditemukan.”
Di sisi lain, kondisi di tempat pengungsian kian memanas. Ribuan orang bertahan dengan persediaan yang menipis. Makanan, obat-obatan, hingga selimut semuanya kurang. Banjir di Aceh Utara jelas sudah masuk fase kritis. Desakan agar pemerintah pusat segera turun tangan kini terdengar semakin keras. Waktu terus berjalan, dan ancaman penderitaan yang lebih panjang masih mengintai.
Artikel Terkait
Prabowo Sambut Hangat Wang Huning di Istana, Pagellu Toraja Meriahkan Kedatangan
Jalan dan Jembatan Hancur, Bantuan ke Sumbar Dikirim Lewat Udara
Nyaris Diamuk Massa, Pelaku Penipuan Lowongan Palsu Diamankan di Tebet
Sorak-sorai di Gardu Induk Sibolga: Listrik Kembali Setelah Hari-hari Gelap