Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, punya respons tegas terkait seruan taubatan nasuha dari Menko PMK, Cak Imin. Seruan itu muncul menyusul rentetan bencana banjir dan longsor yang menghantam beberapa wilayah di Sumatera. Bagi Gus Yahya, ajakan untuk bertaubat ini bukan sekadar seruan agama, melainkan sebuah panggilan moral yang harus didengar oleh seluruh bangsa.
“Seluruh bangsa kita, bertaubat lah,” tegasnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu lalu. Suaranya terdengar khidmat. “Karena firman Allah itu wama ashobaka min musibatin fa bima kasabat aidikum. Musibah apa pun yang menimpa kamu itu pasti karena salahmu sendiri. Nah, mari kita bertaubat. Kita semua bertaubat.”
Lalu, bagaimana dengan isu pembalakan liar yang kerap dituding sebagai biang kerok bencana alam itu? Apakah PBNU akan mendesak pemerintah untuk mengusutnya? Pertanyaan itu dijawab Gus Yahya dengan lugas.
“Ya itu seharusnya iya lah, seharusnya iya,” ujarnya singkat. Dukungannya jelas.
Surat untuk Tiga Menteri
Sebelumnya, Cak Imin sendiri yang memantik pembicaraan ini. Ia menyoroti betapa dahsyatnya dampak bencana di Sumatera. Tak lama setelahnya, ia langsung mengambil langkah konkret: mengirim surat kepada tiga menteri terkait. Tujuannya satu: mendorong evaluasi total terhadap kebijakan lingkungan hidup di negeri ini.
Artikel Terkait
Cak Imin Soroti Alat Praktik SMK yang Jauh dari Standar Industri
Prabowo dan Luhut Bahas Ekonomi Global hingga Potensi Hortikultura di Istana
Bencana di Sumatera, Seleksi Petugas Haji untuk Tiga Provinsi Ditunda
Cak Imin Minta SMK Deteksi Bakat Siswa Sejak Dini untuk Siap Bersaing Global