Di tengah genangan air dan keprihatinan akibat banjir di Sumatera Barat, bantuan mulai mengalir. Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) baru saja menyerahkan paket obat-obatan senilai Rp15 juta. Bantuan tahap awal ini disalurkan lewat Palang Merah Indonesia Provinsi Sumbar, Selasa (2/12/2025) lalu, untuk meringankan beban korban.
Acara serah terima simbolis berlangsung di markas PMI Sumbar di Padang. Tampak hadir Ali Fatoni dari Dewan Pembina ARM HA-IPB dan Yozarwardi Usama Putra, Ketua DPD HA IPB Sumbar. Mereka menyerahkan bantuan langsung kepada Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar.
“PMI Sumbar amat mengapresiasi kerja sama dengan IPB University beserta para alumni dan relawannya yang membantu dalam bentuk paket obat-obatan. Ini amat berharga dalam situasi tanggap darurat banjir yang tengah terjadi di sini,” ujar Aristo.
Menurut Hidayatul Irwan, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Sumbar, kondisi di lapangan cukup berat. Tak kurang dari 13 kabupaten dan kota di provinsi itu terdampak banjir dan longsor. Relawan sudah diterjunkan, tapi kebutuhan air bersih masih jadi masalah besar. Akses jalan yang putus membuat banyak desa terisolasi, sulit dijangkau.
Kerja sama ini sebenarnya bukan yang pertama. ARM HA-IPB dan PMI sudah punya sejarah. “Pada 2022, PMI dengan dukungan ARM HA-IPB berhasil membangun 20 unit hunian sementara bagi penyintas gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat,” kenang Hidayatul.
Yozarwardi, yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar, menyambut baik sinergi ini. “Dalam situasi bencana, berbagai elemen bangsa, termasuk alumni IPB dan PMI Sumbar, memberi teladan yang baik untuk bekerja bersama demi meringankan penderitaan warga,” katanya.
Sementara itu, Ali Fatoni berharap kolaborasi semacam ini bisa terus berlanjut. ARM HA-IPB sendiri sedang menggalang dana dari para alumni. Tujuannya jelas: mendukung pemerintah mulai dari fase darurat hingga pemulihan pascabencana.
“Selama enam tahun ini ARM HA-IPB sudah terjun di 60 operasi tanggap darurat dan pemulihan bencana di 13 provinsi di Indonesia,” jelas Ali. Jejak mereka cukup panjang.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tolak Rapat Pleno PBNU: Batal Demi Hukum
Monas Kembali Dihangatkan, Setengah Juta Massa 212 Serukan Persatuan
Kemenhut Bantah Terbitkan Izin Tebang Kayu di Tapanuli Selatan
Instalator BTS Diamankan Saat Bobol Kabel Tembaga di Menara Pontianak