Gus Ipul Serahkan Dinamika PBNU Sepenuhnya ke Tangan Ulama

- Rabu, 03 Desember 2025 | 13:42 WIB
Gus Ipul Serahkan Dinamika PBNU Sepenuhnya ke Tangan Ulama

“Nanti akan dibantah oleh fakta. Jadi nanti akan membantah ini semua adalah mana yang ilusi, mana yang cuma hanya sekadar isu yang dikembangkan, tidak sesuai dengan fakta, atau juga mungkin hal-hal lain yang sengaja untuk memfitnah gitu. Menurut saya, itu semua akhirnya waktu akan menjawab. Ya kan. Jadi kalau ada yang seperti itu, saya enggak mau ngomongin. Kita serahkan kembali kepada para ulama, para kiai ya,” papar Gus Ipul.

Polemik ini tentu punya latar belakang. Sebelumnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar telah membuat pernyataan tegas. Berdasarkan risalah rapat Syuriyah tanggal 20 November, ia menyatakan Yahya Cholil Staquf tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sejak 26 November dini hari.

“Bahwa terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00:45 WIB Kiai Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai ketua umum PBNU. Sehingga tidak berhak menggunakan atribut dan tidak memiliki kewenangan sebagai ketua umum PBNU,” kata KH Miftachul di PWNU Jatim, Sabtu (29/11).

Untuk sementara, Rais Aam-lah yang merangkap jabatan itu, menunggu keputusan lebih lanjut.

Namun begitu, dari kubu lain muncul sanggahan. Gus Yahya bersikukuh bahwa posisinya masih sah, baik secara de jure maupun de facto. Argumentasinya berporos pada AD/ART NU.

“Secara de jure, berdasarkan AD/ART NU, saya tetap sebagai Ketua Umum PBNU dan tidak bisa diganti atau dimundurkan kecuali melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa,” tegas Gus Yahya.

Jadi, menurutnya, mekanisme pergantian pimpinan hanya bisa dilakukan lewat forum tertinggi organisasi, bukan dengan cara lain. Dua klaim yang berseberangan ini pun masih terus bergulir, menunggu titik terang.


Halaman:

Komentar