“Dan kemarin saya sudah menyetujui penandatanganan penlok untuk normalisasi penyelesaian Ciliwung maupun Kali Krukut,” ujarnya menambahkan.
Kekhawatiran Pramono punya alasan. Belakangan ini, banjir ekstrem seolah jadi berita rutin, melanda berbagai wilayah di Indonesia bahkan sampai ke Eropa. Ia berharap, dengan persiapan yang dimulai dari sekarang, Jakarta bisa lebih siaga.
“Dengan demikian mudah-mudahan persiapan yang sudah dilakukan sejak dini ini akan bisa membuat Jakarta antisipasi belajar dari kejadian di mana saja,” tutupnya.
Nah, langkah-langkah itu kini mulai dijalankan. Tinggal menunggu waktu, apakah persiapan ini cukup untuk menghadapi amukan musim hujan tahun depan.
Artikel Terkait
Dari Mulut Buaya ke Mulut Kancil: Pergantian Wajah Kekuasaan di Indonesia
Unjuk Rasa Soal Penetapan Tersangka Mantan Lurah Ricuh di Depan PN Sungguminasa
Dua Hari Kelaparan, Warga Aceh Timur Terjebak di Tengah Banjir dan Jalan Putus
Bambu dan Kayu Pulihkan Jalur Vital Tapteng Pasca-Bencana