Dinamika Internal NU Disoroti Lagi oleh Mahfud MD
Suasana di tubuh Nahdlatul Ulama belakangan ini memang tidak tenang. Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, kembali angkat bicara. Kali ini, ia menyoroti memanasnya dinamika di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Menurutnya, sudah saatnya NU kembali ke khittah-nya.
Intinya, Mahfud ingin NU fokus pada tradisi utamanya: menyiapkan kader bangsa. Jangan sampai terjebak dalam politik praktis atau, yang lebih ia khawatirkan, tarik-menarik kepentingan ekonomi. Ia melihat persoalan tambang, misalnya, telah menjadi akar konflik yang merusak.
"NU harus tetap mencetak kader bangsa seperti yang telah dilakukan melahirkan banyak ahli, profesor, doktor di berbagai bidang, politisi besar, dicetak di situ," ujarnya.
Tapi, lanjutnya, organisasinya sendiri jangan ikut larut. "Tapi jangan NU-nya ikut ke situ, tetap menyiapkan kader aja sehingga NU bisa menyumbang bagi kelangsungan republik ini tetap dengan tradisinya. Tradisi di mana kiai itu dihormati betul."
Pernyataan itu ia sampaikan di kanal YouTube resminya, Selasa lalu.
Di sisi lain, Mahfud teringat pada sebuah pertemuan. Beberapa waktu lalu, para kiai sempat berkumpul di Ploso dipimpin Kiai Huda Jazuli. Tokoh yang disebutnya mencintai NU tanpa memihak kelompok mana pun. Pesan dari pertemuan itu sederhana tapi dalam: selesaikan konflik dengan kepala dingin.
"Kiai berkumpul di Ploso memberi nasihat agar diselesaikan secara baik-baik. Jangan saling ngomong, saling serang di media," kata Mahfud menirukan pesan itu.
Artikel Terkait
Rob Rendam Jalan RE Martadinata, Lalu Lintas Tanjung Priok Lumpuh
Menaker Buka Rapimnas Serikat Pekerja Parekraf, Fokus ke Pariwisata Hijau
Sinyal Kembali Mengalir, Pemulihan Komunikasi di Sumatera Capai 90 Persen
Bupati Aceh Timur Tolak Angkat Bendera Putih di Tengah Banjir Bandang