"Saat ini kita benar-benar kekurangan tenaga, khususnya perawat," tuturnya.
Masalahnya tak berhenti di situ. Upaya untuk memulihkan keadaan terhambat dari hulu. Pasokan obat-obatan penting dari Sumatera Utara macet total karena akses jalan nasional Medan–Banda Aceh lumpuh. Stok masker pun habis, baik di pasaran umum maupun di rumah sakit itu sendiri. Akibatnya, para perawat terpaksa berhadapan langsung dengan risiko paparan debu dan penyakit tanpa pelindung yang memadai.
Di tengah situasi yang serba sulit ini, Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, menyatakan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Fokus utamanya adalah mempercepat pengiriman bantuan, terutama obat-obatan dan perlengkapan medis yang sangat kritis.
"Kita doakan pasien yang berada di UGD ini cepat sembuh," kata Sibral, mencoba memberikan harapan di tengah keprihatinan yang mendalam.
Artikel Terkait
Serangan Nyasar dari Afghanistan Tewaskan Warga China di Perbatasan Tajikistan
Prabowo Turun Langsung ke Padang Pariaman, Janjikan Percepatan Bantuan Pasca Banjir
Trump Desak Israel Hentikan Serangan, Puji Langkah Damai Pemerintahan Baru Suriah
Bobby Nasution dan Raja Juli Antoni Didesak Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumut