Enam hari berlalu, namun bayangan bencana masih pekat di Pidie Jaya. Pasca banjir bandang yang melanda Rabu lalu, ancaman baru justru muncul: krisis kesehatan. Ribuan warga yang terpaksa mengungsi ke posko-posko darurat kini menghadapi momok penyakit menular. Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah setempat benar-benar kewalahan.
Ruang perawatan penuh sesak. Data sementara menyebut lebih dari 300 orang harus dirawat. Kebanyakan dari mereka mengalami luka-luka akibat terbentur atau tertusuk material banjir. Tak sedikit pula yang terserang demam tinggi, diduga karena kelelahan dan kondisi lingkungan yang buruk.
Wakil Direktur RSUD Pidie Jaya, dr. Aditya, mengonfirmasi situasi yang semakin pelik ini.
"Setelah evakuasi korban banjir, kunjungan ke rumah sakit malah semakin meningkat. Banyak pasien luka-luka terkena sampah banjir. Yang mengkhawatirkan, sebagian besar anak-anak mengalami demam, bahkan ada beberapa yang sampai kejang saat proses evakuasi," ujarnya, Senin (1/12/2025).
Dia melanjutkan, derasnya arus pasien yang berdatangan membuat pelayanan kesehatan tak lagi seimbang. Tenaga medis bekerja jauh melampaui kapasitas normal.
Artikel Terkait
Serangan Nyasar dari Afghanistan Tewaskan Warga China di Perbatasan Tajikistan
Prabowo Turun Langsung ke Padang Pariaman, Janjikan Percepatan Bantuan Pasca Banjir
Trump Desak Israel Hentikan Serangan, Puji Langkah Damai Pemerintahan Baru Suriah
Bobby Nasution dan Raja Juli Antoni Didesak Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumut