BMKG Buka Suara: Biaya Modifikasi Cuaca Bisa Tembus Rp 300 Juta per Penerbangan

- Senin, 01 Desember 2025 | 17:18 WIB
BMKG Buka Suara: Biaya Modifikasi Cuaca Bisa Tembus Rp 300 Juta per Penerbangan

Operasi modifikasi cuaca atau OMC memang bukan perkara murah. Bayangkan saja, untuk sekali penerbangan saja, angkanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kemendagri, Jakarta, awal Desember lalu.

"Tergantung jenis pesawatnya, bisa di atas Rp 300 juta untuk sekali penerbangan, jadi mahal," ujar Faisal kepada para wartawan yang menunggu.

Rapat itu sendiri membahas persiapan Nataru dan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi. Di tengah pembicaraan itulah, soal biaya operasi teknologi pengendali hujan ini mencuat.

Menurut Faisal, besaran biaya memang fluktuatif, bergantung pada alat yang digunakan. Namun, angka Rp 300 juta per penerbangan sepertinya sudah jadi patokan umum. Lalu, siapa yang biasanya membiayai operasi semahal ini?

Rupanya, ada dua skema yang berjalan. Skema pertama berasal dari inisiatif dan anggaran mandiri, baik dari pemerintah daerah maupun BUMN.

"Pemprov DKI itu juga membiayai operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan ekstrem di wilayah DKI Jakarta dan juga untuk setelah dimodifikasi hujannya itu meningkatkan kualitas udara," paparnya.

"Kemudian perusahaan-perusahaan BUMN yang perlu melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah atau menghentikan karhutla," imbuh Faisal.

Nah, skema kedua aktif saat kondisi darurat bencana. Dalam situasi genting seperti itu, pendanaan biasanya ditanggung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Peran BMKG sendiri lebih ke arah supervisi teknis pelaksanaannya di lapangan.

Mengingat tarifnya yang tak main-main, Faisal menekankan pentingnya menetapkan prioritas. Tidak semua daerah bisa serta-merta mendapat intervensi OMC. Namun begitu, ia membuka peluang bagi daerah dengan kemampuan finansial memadai untuk ikut mendanai.

"Perlu dilakukan prioritas, menentukan prioritas daerah mana yang perlu mendapatkan operasi modifikasi cuaca atau yang tidak," tegasnya.


Halaman:

Komentar