Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya angkat bicara. Soal bandara di dalam kompleks industri PT IMIP di Morowali itu, dia mengaku yang memberi lampu hijau.
Ya, saat masih menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi, izin pembangunannya dia yang teken. Keputusan itu diambil dalam sebuah rapat yang melibatkan sejumlah instansi. Gak asal, katanya.
Alasannya sederhana. Menurut Luhut, bandara itu cuma buat memudahkan investor, semacam fasilitas pendukung. Hal serupa, dia bilang, juga biasa dilakukan di Vietnam atau Thailand. Poin pentingnya: bandara di Morowali dan Weda Bay ini cuma untuk penerbangan dalam negeri. Status bandara internasional? Gak ada izinnya.
“Bandara khusus diberikan hanya untuk melayani penerbangan domestik dan memang tidak memerlukan bea cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan,”
Begitu penjelasan Luhut lewat keterangan tertulis, Senin (1/12).
Dia menegaskan, fasilitas semacam ini wajar-wajar saja asal aturan mainnya jelas. Apalagi nilai investasi di kawasan industri Morowali itu gila-gilaan, mencapai 20 miliar dolar AS. Menarik investor sebesar itu bukan perkara mudah, lho. Luhut mengaku, waktu itu cuma China yang benar-benar serius dan punya kemampuan buat mendukung program hilirisasi Indonesia.
Tentu saja, ada sejumlah syarat yang disodorkan ke China. Biar investasinya nggak cuma numpang lewat, tapi memberi manfaat nyata. Misalnya, wajib pakai teknologi terbaik, serap tenaga kerja lokal, bangun industri yang terintegrasi penuh, plus ada transfer ilmu dan peningkatan kapasitas.
Artikel Terkait
SMKN 1 Bandung Pacu Lulusan ke Pasar Global, Dukungan Nyata untuk SMK Go Global
Sahabat Tewas Dibacok Botol Pecah Usai Pesta Miras di Diskotek Surabaya
Kobaran Api Hanguskan Rumah di Jelambar, 95 Personel Dikerahkan
Tim Inspektorat Jenderal Kemenkum RI Turun ke Kalbar, Evaluasi Manajemen Risiko 2025 Dimulai