Ini tentu memunculkan pertanyaan besar. Siapa sebenarnya yang punya kendali penuh atas ruang udara dan logistik di kawasan tambang tersebut? Bagaimana mungkin sebuah objek strategis bisa berdiri tanpa melibatkan pemerintah pusat secara menyeluruh?
Respons Pemerintah: TNI Dikerahkan untuk Latihan Militer
Kekhawatiran soal lemahnya kendali negara akhirnya memuncak. Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas dengan menempatkan pasukan TNI untuk melakukan latihan militer di sekitar Morowali. Langkah ini bukan tanpa alasan. Ia dilihat sebagai sinyal kuat bahwa negara ingin mengambil kembali kendali atas wilayah strategis yang penuh dengan sumber daya alam bernilai tinggi dan rawan intervensi asing.
Edna menegaskan, keputusan itu bukan latihan biasa. Ini adalah bentuk penegasan kedaulatan. Kehadiran TNI adalah pesan jelas: pemerintah tak ingin ada pihak yang mengelola fasilitas kritis tanpa izin atau tanpa koordinasi.
Tabir Masalah Mulai Terbuka
Diskusi dalam Madilog Forum Keadilan ini membuka kembali perdebatan lama. Sampai sejauh mana negara mampu mengontrol kawasan industri yang berkembang begitu cepat, apalagi yang melibatkan modal asing besar-besaran?
Podcast itu tak hanya bicara tambang. Ia menyoroti dinamika yang lebih dalam: soal geopolitik, keamanan nasional, dan ancaman "negara dalam negara" yang sejak dulu sudah diingatkan oleh para pejabat pertahanan.
Artikel Terkait
Mimpi Buruk di Balik Kemudi: Kisah Tragis Penumpang Taksi Online Menuju Bandara
Trump Teken Keputusan Presiden: Tiga Sayap Ikhwanul Muslimin Diresmikan sebagai Organisasi Teroris
Bandara Bebas Bea Cukai di Morowali: Negara dalam Bayang-Bayang Kawasan Industri
KPK Bantah Praperadilan Paulus Tannos, DPO Tak Bisa Gugat Sembarangan