Di kios permak pakaian dan sol sepatu di Jalan Jeruk, Jagakarsa, suasana Senin (24/11) pagi tampak sibuk. Agus, dengan kepala tertunduk, asyik menjahit sebuah celana. Jarum dan benangnya bergerak lincah. Di sudut lain, beberapa rekannya sibuk mereparasi sepatu dan menyelesaikan pesanan permak warga.
Rupanya, profesi ini sudah mereka geluti sejak awal tahun 2000-an. Mereka berjumlah sepuluh orang, semuanya berasal dari Jawa Barat, yang memutuskan untuk mengadu nasib di Ibu Kota.
“Lagian konsumen sudah tahu lapak kita di sini, jadi tinggal tunggu aja,”
Artikel Terkait
Lembah Suhita Ramai-Ramai Tanam Kaliandra, 350 Relawan Serukan Kolaborasi Lingkungan
Dua Tersangka Perdagangan Manusia di NTT Jebak Korban Jadi ART Ilegal di Batam
43 Ormas di Yogyakarta Beroperasi Tanpa Izin Resmi
Kalbar Gelar Pelatihan Paralegal untuk Perkuat Layanan Hukum di Desa