Oleh karena itu, dalam pengasuhan, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan, harus ada target yang jelas. Untuk anak laki-laki, misalnya, targetnya adalah mampu bertanggung jawab, mengambil keputusan, menahan amarah, serta bisa memuliakan wanita dan memberi manfaat. Sementara untuk anak perempuan, tujuannya antara lain memiliki kelembutan dalam kata dan perilaku, punya rasa malu yang tepat, tegas menjaga kehormatan, dan kelak menjadi istri yang bisa menjaga kehormatan suami.
Namun begitu, Irwan menegaskan bahwa tidak ada kata terlambat bagi orang tua untuk memperbaiki keadaan. Segala usaha harus diupayakan sebagai bentuk perjuangan memulihkan hubungan dengan anak. "Mari Ayah Bunda, kita minta ampun kepada Allah, akui kesalahan, selesaikan yang prioritas dulu," tegasnya. Bayar utang yang terlewat, dan cari lingkungan baru yang mendukung tujuan pengasuhan kita.
Sementara itu, Ketua POMG SDIT Al Mumtaz Pontianak, Heryastuti—yang biasa disapa Ibu Tuti—mengungkapkan bahwa seminar parenting semacam ini merupakan program rutin tahunan. Mereka sengaja menghadirkan pembicara nasional untuk memberikan perspektif yang segar.
Bagi Tuti dan para orang tua lainnya, mendidik anak tidak cuma soal memenuhi kebutuhan fisik. Lebih dari itu, ada tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan emosional, spiritual, dan intelektual mereka. "Kami berharap acara ini bisa memberikan pemahaman tentang pentingnya peran pengasuhan yang utuh," ungkapnya.
Pada akhirnya, yang diinginkan cukup sederhana namun mendalam: memberikan bekal strategi praktis bagi orang tua untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan anak-anak mereka. Karena, bagaimanapun, hubungan yang baik butuh usaha dan kesadaran untuk terus diperbaiki.
Artikel Terkait
Kobaran Api Ganggu Perundingan Alot di KTT Iklim Brasil
Kebakaran di RS PMC Subang, Pasien Dievakuasi Usai Korsleting Landa Ruang Petugas
Polisi dengan Riwayat Skizofrenia Amuk Warga di Depan Polda Sumut
25 Demonstran Dihadiahi Dakwaan JPU Usai Ricuh Gedung DPR