Hi!Pontianak – Hubungan orang tua dan anak terasa renggang? Ngobrol tak lagi hangat? Bisa jadi ada "utang" yang perlu dilunasi. Begitulah kira-kira gambaran yang disampaikan pakar parenting Ayah Irwan Rinaldi dalam Seminar Parenting 'Menembus Waktu Menumbuhkan Cinta' yang digelar di Hotel Aston Pontianak.
Anak yang dulu selalu nempel, kini sibuk dengan dunianya sendiri. Tiba-tiba saja dia gampang marah, cepat bosan, atau tertekan. Menurut Irwan, perubahan ini mungkin bukan tanpa alasan. "Mengapa tiba-tiba anak berubah? Mungkin ada utang pengasuhan yang belum kita bayar," ujarnya.
Ia kemudian menyoroti fenomena yang disebutnya BLAST. Singkatan ini mewakili perasaan Bosan, Kesepian (Lonely), Marah (Angry), Stress, dan Lelah (Tired) yang banyak dialami anak-anak zaman sekarang. Dampaknya cukup serius. Anak laki-laki jadi kurang menunjukkan sifat kelaki-lakiannya—atau father hunger—sementara anak perempuan kerap mengalami daddy issue.
Lantas, dari mana masalah ini berawal? Ternyata, menurut Irwan, utang pengasuhan ini seringkali merupakan warisan dari pola orang tua sebelumnya. Kondisi rumah tangga yang bermasalah, misalnya. Suami yang tidak hadir secara emosional, kehadiran "orang ketiga", atau perbedaan cara mendidik antar orang tua.
Di sisi lain, Irwan menekankan bahwa kelelakian itu sesuatu yang dibentuk, bukan sekadar ditemukan. "Anak yang mengalami BLAST biasanya terlihat matang fisiknya lebih dulu. Tapi sisi spiritual, intelektual, sosial, dan emosionalnya justru tertinggal," jelas lelaki yang akrab disapa Ayah Irwan ini.
Artikel Terkait
Kobaran Api Ganggu Perundingan Alot di KTT Iklim Brasil
Kebakaran di RS PMC Subang, Pasien Dievakuasi Usai Korsleting Landa Ruang Petugas
Polisi dengan Riwayat Skizofrenia Amuk Warga di Depan Polda Sumut
25 Demonstran Dihadiahi Dakwaan JPU Usai Ricuh Gedung DPR