Yang bikin suasana makin runyam, peristiwa di Kwara ini cuma berselang beberapa hari dari penculikan 25 siswi di Sekolah Menengah Komprehensif Putri Pemerintah, Kebbi. Nasib para siswi itu sampai sekarang masih gelap. Dua insiden beruntun ini rupanya bikin Presiden Bola Tinubu mengambil langkah tak biasa. Dia menunda kunjungannya ke Afrika Selatan untuk KTT G20 dan ke Angola untuk pertemuan Uni Afrika-Uni Eropa. Alasannya: dia harus terima pengarahan mendalam soal kedua kasus ini dan memerintahkan operasi besar-besaran untuk memburu pelaku di Kwara.
Lewat juru bicaranya, Bayo Onanuga, Tinubu meminta badan keamanan melakukan segala cara. Utamanya, untuk bebaskan para siswi yang diculik bandit dan bawa mereka pulang dengan selamat.
Memang, masalah keamanan di Nigeria lagi runyam banget. Di timur laut, pemberontakan kelompok Islamis masih berkecamuk. Sementara di barat laut, aksi penculikan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata terus terjadi. Belum lagi konflik berdarah antara penggembala (yang umumnya Muslim) dan petani (mayoritas Kristen) di wilayah tengah. Kondisi ini sampai membuat Amerika Serikat memasukkan Nigeria dalam daftar negara yang dapat perhatian khusus. Situasinya memang lagi genting.
Artikel Terkait
Ayah dan Anak Terkapar Usai Disiram Air Keras di Pamulang
Delapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dilarang Keluar Negeri
Hujan Deras Tumbangkan Pohon dan Tiang Listrik di DI Panjaitan, Lalu Lintas Sempat Lumpuh
KUHAP Nasional Dinilai Ancam Hak Terdakwa, Lebih Buruk dari Hukum Kolonial?