Suasana ibadah di Gereja Apostolik Kristus, Eruku, tiba-tiba berubah jadi mimpi buruk. Selasa malam (18/11) lalu, kelompok bersenjata menerobos masuk. Dentuman tembakan memecah kekhidmatan, memaksa jemaat yang ketakutan berhamburan mencari perlindungan. Dua orang dilaporkan tewas dalam serangan itu. Pastor dan sejumlah jemaat lainnya malah dibawa kabur oleh para penyerang.
Rekaman video yang beredar—dan sudah diverifikasi Reuters—memperlihatkan mencekamnya situasi saat itu. Jemaat berdesakan, suara tembakan terus terdengar. Para pelaku, dengan santainya, mengambil barang-barang milik jemaat sambil tetap melepaskan tembakan. Kota Eruku di negara bagian Kwara itu pun langsung bergejolak.
Menanggapi insiden ini, Gubernur Kwara tak mau tunggu lama. Dia langsung memerintahkan pengerahan tambahan pasukan keamanan ke lokasi. Polisi pun bergerak cepat, tiba di gereja sekitar pukul enam sore. Di dalam gereja, mereka menemukan satu korban tewas tertembak. Tak jauh dari situ, di area semak-semak, satu jenazah lagi ditemukan. Meski angka resmi menyebut dua korban, saksi mata di lapangan punya cerita yang sedikit berbeda. Menurut mereka, setidaknya tiga orang jemaat meregang nyawa.
“Mereka mengumpulkan beberapa jemaat, termasuk pastor, lalu membawa mereka masuk ke semak-semak,” ujar Joseph Bitrus, salah seorang jemaat yang selamat. Dia enggan menyebut berapa persisnya jumlah yang diculik. Situasinya masih sangat tidak jelas.
Artikel Terkait
Ayah dan Anak Terkapar Usai Disiram Air Keras di Pamulang
Delapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dilarang Keluar Negeri
Hujan Deras Tumbangkan Pohon dan Tiang Listrik di DI Panjaitan, Lalu Lintas Sempat Lumpuh
KUHAP Nasional Dinilai Ancam Hak Terdakwa, Lebih Buruk dari Hukum Kolonial?