Gencatan senjata yang diberlakukan sejak November 2024 dirancang untuk mengakhiri lebih dari satu tahun ketegangan antara kedua pihak, termasuk dua bulan konflik terbuka yang dipicu oleh perang di Gaza.
Namun, pelanggaran terus terjadi. Israel secara rutin melancarkan serangan di wilayah Lebanon dengan dalih menargetkan anggota dan posisi Hizbullah. Israel juga menuduh kelompok yang didukung Iran itu melakukan penguatan persenjataan.
Di sisi lain, militer Israel dikabarkan masih menempatkan pasukannya di lima lokasi strategis di Lebanon selatan, memperumit situasi gencatan senjata yang seharusnya menghentikan permusuhan antara kedua belah pihak.
Artikel Terkait
Klarifikasi KPU Surakarta: Berkas Ijazah Jokowi Utuh, Buku Agendanya yang Dimusnahkan
Ekspedisi 4,5 Jam Menembus Rimba Gayo Lues, Mengungkap Ladang Ganja 51 Hektare
Nikah Mut‘ah: Jalan Darurat di Tengah Sunyi Pekerja Jauh
Aliansi Ormas Jawa Barat Tuntut Presiden Pecat Kapolri dan Kapolda Metro Jaya