Selvi Ananda juga memberikan pesan penting agar orang tua dan pendidik tidak membanding-bandingkan kemampuan satu anak dengan anak lainnya. Setiap individu, menurutnya, dilahirkan dengan bakat dan minat yang unik.
"Saya sangat yakin setiap anak itu memiliki bakat masing-masing. Bisa saja di usia 6 tahun, anak saya belum lancar membaca, sementara anak lain yang seusianya sudah mampu membaca buku cerita. Itu hal yang wajar," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa proses tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda. Perbedaan usia bahkan hanya satu bulan saja dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan anak. Oleh karena itu, membandingkan anak justru menjadi tidak relevan dan dapat berdampak negatif pada kepercayaan dirinya.
Peran Guru dan Kolaborasi dengan Orang Tua
Dalam paparannya, Selvi turut menyoroti peran vital guru PAUD. Pendidik diharapkan dapat membimbing anak sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing, tanpa paksaan dan tanpa memberikan beban akademik yang tidak sesuai dengan usianya.
"Tugas kita adalah membentuk anak sesuai dengan minat dan bakatnya, mengarahkannya ke hal-hal yang positif. Yang terpenting adalah anak memiliki pendidikan karakter dan moral yang baik di usia emasnya," tutur Selvi.
Tak lupa, ia menekankan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. Kerja sama yang harmonis antara orang tua dan guru dinilai sangat penting untuk memastikan konsistensi dalam penanaman nilai-nilai karakter kepada anak.
"Peran aktif orang tua mutlak diperlukan. Pendidikan dasar dimulai dari keluarga, di mana orang tualah yang pertama kali memberikan pendidikan kepada anak-anaknya," pungkas Selvi Ananda menutup pernyataannya.
Artikel Terkait
Chairil Gibran Ramadhan Raih Uhamka Award 2025: Dedikasi 26 Tahun Lestarikan Budaya Betawi
KPU Surakarta Musnahkan Dokumen Jokowi, Langgar UU Kearsipan?
Ledakan Sabotase di Jalur Kereta Api Polandia-Ukraina: Tusk Buka Suara
Korban Longsor Banjarnegara: 2 Meninggal, 27 Hilang, dan Ratusan Mengungsi