Dari total 500.000 tenaga kerja yang akan dikirim, sebanyak 200.000 orang akan direkrut dari masyarakat umum yang berminat bekerja di luar negeri. Sementara 300.000 lainnya akan diprioritaskan dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki kompetensi dasar lebih siap.
Penyiapan dan Pelatihan Tenaga Kerja
Pemerintah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 8 triliun khusus untuk program pelatihan dan penyiapan 500.000 calon tenaga kerja ini. Para calon pekerja migran akan menerima pelatihan kompetensi teknis dan bahasa sebelum berangkat ke negara tujuan.
Pelatihan difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki permintaan tinggi di pasar kerja internasional, termasuk welder (juru las) dan hospitality seperti perawat serta pekerja terampil di sektor lainnya.
Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan
Untuk memastikan kesiapan tenaga kerja, pemerintah telah membangun komunikasi dengan berbagai lembaga pendidikan vokasi. Kolaborasi ini mencakup sekolah-sekolah kejuruan dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) yang dapat menyuplai tenaga caregiver (perawat) yang memenuhi standar internasional.
Dengan persiapan yang matang dan alokasi anggaran yang signifikan, program ini diharapkan dapat membuka peluang kerja yang luas sekaligus meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia di kancah global.
Artikel Terkait
Protes Claudia Sheinbaum: Istana Nasional Dicorat-coret Pelacur Yahudi
Pelantikan Ketua RW 01 Cipadu Tangerang Akhiri Kisruh, Ini Harapan Baru
Wali Kota NYC Serukan Boikot Starbucks, Dukung Mogok Nasional Barista
KSOT: Drone Kapal Selam Indonesia dengan Torpedo, Bisa Menyelam 6 Bulan