Damai Lubis: Tanda-Tanda Gibran Mulus Menuju Kursi Presiden 2029
Wacana mengenai masa depan politik Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat. Dalam sebuah podcast, Conny Rakahuning mengungkapkan rencana bahwa Prabowo Subianto hanya akan menjabat sebagai Presiden selama dua tahun, untuk kemudian dilanjutkan oleh Gibran yang akan maju sebagai calon presiden. Pernyataan ini pun memantik tanggapan dari Damai Hari Lubis.
Damai Lubis menyoroti respons publik yang dinilai mendukung langkah "Gibran menuju RI 2" meskipun di sisi lain terdapat anggapan bahwa hal tersebut cacat secara konstitusi. Ia mengangkat isu proyek kereta cepat Whoosh sebagai salah satu titik perhatian.
Menurut Damai, publik sebelumnya menolak keras gagasan bahwa utang BUMN untuk proyek Whoosh dibayar oleh negara. Penolakan ini muncul karena adanya catatan track record yang menunjukkan berbagai keanehan dalam pengelolaannya. Ia menekankan bahwa pengeluaran untuk proyek strategis seperti kereta cepat harus mengutamakan efisiensi dan dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel untuk kepentingan rakyat.
Namun, penolakan yang sempat disampaikan oleh Menteri Keuangan justru dibatalkan oleh Presiden dengan argumentasi bahwa Whoosh diperlukan untuk mencegah kemacetan. Damai Lubis melihat perubahan sikap ini menunjukkan dinamika politik yang patut dicermati.
Artikel Terkait
Waspada Banjir & Longsor Sumsel 2025: Antisipasi Dini dan Langkah Mitigasi Pemerintah
Alasan Roy Suryo Tidak Ditahan di Kasus Ijazah Palsu: Analisis Hukum
Kenaikan Tahta Raja Surakarta: Prosesi Megah PB XIV & Kirab Kereta Garuda Kencana
Putusan MK Larang Polri Aktif Duduki Jabatan Sipil: Berlaku Langsung dan Final