Tim gabungan yang terdiri dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan kebencanaan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Tugas mereka adalah membersihkan dan memindahkan batang pohon ketapang yang menimpa bangunan sekolah.
Proses evakuasi sempat mengalami kendala. Petugas kesulitan memotong batang pohon karena adanya koloni semut rang-rang yang menghuni pohon tersebut. Setelah berhasil diatasi, batang pohon berhasil dipindahkan. Namun, akibat kerusakan yang parah, kedua ruang kelas tersebut untuk sementara tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar.
Menyikapi hal ini, pihak sekolah mengambil langkah cepat dengan memindahkan sementara proses belajar mengajar siswa ke ruang kelas lain yang masih layak. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan siswa dan memastikan kegiatan belajar tetap berjalan lancar sambil menunggu proses perbaikan ruangan yang rusak.
Langkah Pencegahan di Masa Depan
Sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, petugas yang berada di lokasi juga melakukan tindakan pencegahan. Mereka memangkas dahan-dahan pohon tinggi lain yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Tindakan ini dinilai penting mengingat cuaca buruk kerap melanda wilayah Cilegon, sehingga risiko pohon tumbang dapat diminimalisir.
Peristiwa pohon tumbang di SDN Tegal Cabe ini menjadi pengingat bagi institusi pendidikan dan pihak berwenang untuk senantiasa melakukan pengecekan dan perawatan rutin terhadap pohon-pohon besar yang berada di sekitar area publik, terutama sekolah, guna mencegah terjadinya musibah yang tidak diinginkan.
Artikel Terkait
Kelas Ambruk, Siswa SDN Plosogenuk 1 Jombang Terpaksa Belajar di Parkir
Insiden Penusukan di Stasiun Montparnasse Paris: Polisi Tembak Pelaku yang Lukai Diri Sendiri
DPD Perindo Jakarta Timur Siap Hadapi Verifikasi Faktual KPU
Rusia Kerahkan Infanteri dan Pasukan Bermotor Serang Orikhiv, Ini Kata Juru Bicara Ukraina