Kerugian WIKA Rp 7,12 Triliun: Analisis Dampak Proyek Kereta Cepat Whoosh

- Jumat, 14 November 2025 | 21:00 WIB
Kerugian WIKA Rp 7,12 Triliun: Analisis Dampak Proyek Kereta Cepat Whoosh

Kerugian WIKA Capai Rp 7,12 Triliun, Proyek Kereta Cepat Whoosh Jadi Penyebab Utama

Kondisi keuangan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengalami tekanan berat sepanjang tahun 2023. Keterlibatan perusahaan dalam mega proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung disebut-sebut sebagai pemicu utama membengkaknya kerugian yang diderita oleh BUMN konstruksi ini.

Lonjakan Kerugian WIKA Capai 11.800 Persen

Laporan keuangan WIKA tahun 2023 menunjukkan fakta mencengangkan. Kerugian perusahaan melonjak drastis menjadi Rp 7,12 triliun. Angka ini sangat kontras dibandingkan realisasi kerugian tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 59,59 miliar. Dengan kata lain, terjadi peningkatan kerugian lebih dari 11.800 persen yang membebani kinerja perseroan.

Penyertaan Modal di Proyek Whoosh Picu Kerugian

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa kerugian besar tersebut dipicu oleh beberapa faktor krusial. Salah satunya adalah keterlibatan WIKA dalam proyek Kereta Cepat Whoosh melalui mekanisme penyertaan modal di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang nilainya mencapai lebih dari Rp 6,1 triliun.

PSBI diketahui merupakan pemegang saham mayoritas di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator kereta cepat Whoosh. Agung menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, WIKA mulai mencatat kerugian dari investasi di PSBI dengan nilai yang cukup signifikan setiap tahunnya.

Sengketa Konstruksi Tambah Beban Keuangan


Halaman:

Komentar