Krisis Pengembalian Jenazah Sandera
Ketegangan semakin memuncak menyusul krisis pertama dalam proses perdamaian, yaitu perselisihan mengenai pengembalian jenazah sandera. Hamas baru saja mengembalikan empat jenazah sandera pada Selasa (14/10/2025), setelah Israel menuduh kelompok tersebut tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
Israel mengancam akan menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza jika Hamas tidak segera mengembalikan seluruh jenazah sandera. Di antara 28 sandera yang meninggal dan jenazahnya belum dikembalikan, terdapat dua warga negara Amerika: Itay Chen dan Omer Neutra.
Menurut laporan Axios, Hamas berjanji akan memulangkan ke-28 jenazah berdasarkan kesepakatan, namun mengklaim kesulitan dalam menemukan lokasi pasti banyak dari mereka. Kelompok tersebut menyatakan bahwa beberapa jenazah mungkin terjebak di bawah reruntuhan dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk ditemukan.
Respons Tegas Israel
Menanggapi kelambatan pengembalian jenazah, Perdana Menteri Netanyahu menyetujui langkah tegas dengan memblokir pembukaan kembali penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir. Israel juga akan mengurangi separuh jumlah truk bantuan yang memasuki Gaza jika lebih banyak jenazah tidak segera dikembalikan.
Pihak Israel menekankan melalui mediator Qatar dan Mesir bahwa mereka menganggap pengembalian jenazah sebagai bagian penting dari perjanjian damai. Seorang pejabat senior Israel mengklaim bahwa Hamas baru menyadari keseriusan Israel dalam menangani masalah ini setelah ancaman sanksi dikeluarkan.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Israel Langgar Gencatan Senjata: Rafah Dikepung, Bantuan Ditolak, Warga Sipil Jadi Sasaran
Prabowo & Trump Bicara Soal Eric di Hot Mic, Ini yang Terbongkar!
Prabowo Batal ke Israel, Ini Bocoran Rencana yang Bocor ke Media
Israel Gugat Indonesia di Pengadilan Internasional, Ini Penyebabnya