Kim Yo-jong juga menyinggung kebijakan perbatasan mantan Presiden Moon Jae-in, ia mengklaim bahwa Pyongyang terhambat oleh upaya diplomasi perdamaian Moon Jae-in dan tidak dapat meningkatkan kekuatan militer serta dianggap “membuang-buang” waktu.
Selama masa jabatannya tahun 2017-2022, Moon meningkatkan upaya demi rekonsiliasi dan kerja sama antar Korea, tetapi upayanya gagal setelah pertemuan yang digelar di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara pada 2019.
Korea Utara baru-baru ini memicu ketegangan antar negara dengan uji coba rudal balistik beserta kritikan keras terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Mengakhiri rapat pleno Komite Sentral Partai Pekerja Korea Utara pada hari Sabtu, Kim Jong-un mengemukakan tujuan untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata serta menambah persenjataan nuklirnya tahun ini.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bogor.urbanjabar.com
Artikel Terkait
Pahlawan Muslim di Bondi: Donasi Rp 41,7 Miliar Mengalir untuk Penyelamat Yahudi
Angka Bunuh Diri di Kalangan Tentara Israel Melonjak Sejak Konflik Gaza
Badai Ganas Robohkan Replika Patung Liberty Raksasa di Brasil
Kisah Heroik Ahmed: Dari Pelarian Perang ke Pahlawan Bondi yang Diselamatkan oleh Kebaikan Dunia