Dalam sebuah wawancara dengan Kiev Independent, Kuleba menyatakan harapannya bahwa Ukraina pada akhirnya akan mendapatkan banyak bantuan.
Bantuan tersebut dapat berupa lebih banyak uang, senjata, amunisi dan peralatan dari AS dan sekutunya, namun ia skeptis terhadap kemampuan mereka untuk memperluas produksi militernya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Malang dengan Harga yang Murah Meriah, Salah Satunya Lembah Indah
“Eropa tidak tahu cara berperang. Produksi senjata bukanlah bidang bisnis yang paling populer,” katanya kepada outlet tersebut.
“Sayangnya, teman-teman kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memikirkan bagaimana dan kapan meningkatkan produksi senjata dan amunisi mereka.”
UE telah mengirimkan setidaknya €27 miliar ke Kiev ($29,88 miliar) atau Rp470 triliun sejak Rusia melancarkan operasi militernya di negara tetangga tersebut pada Februari 2022.
Sedangkan AS menyumbangkan senjata, peralatan, dan amunisi senilai lebih dari $44 miliar atau sekitar Rp 700 triliun untuk menutupi kerugian tempur Ukraina.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: strategi.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!