Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

- Rabu, 30 Juli 2025 | 14:15 WIB
Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima




MURIANETWORK.COM  - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka di Rusia Timur Jauh pada Rabu (30/7/20250.


Skala Richter adalah sistem pengukuran untuk menentukan kekuatan gempa bumi, berdasarkan jumlah energi yang dilepaskan dari pusat gempa.


Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap kenaikan satu angka menunjukkan peningkatan energi sekitar 32 kali lipat dan amplitudo gelombang 10 kali lebih besar.


Gempa tersebut memicu peringatan tsunami luas ke berbagai negara di lingkar Pasifik, termasuk Jepang, Hawaii, Alaska, dan hingga pesisir barat Amerika Serikat (AS).


Tsunami adalah rangkaian gelombang laut besar yang muncul akibat gangguan mendadak di dasar laut.


Umumnya dipicu oleh gempa bumi bawah laut yang menggeser lempeng bumi secara vertikal.




Gelombang ini bisa menjalar ribuan kilometer dan membawa dampak besar saat menghantam pesisir.


Dikutip dari Reuters, gempa terjadi pada kedalaman dangkal sekitar 19,3 kilometer, yang meningkatkan potensi kerusakan dan tsunami.


Kerusakan Awal dan Evakuasi di Rusia

Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir, dilansir Ria Novosti.


Beberapa bangunan, termasuk taman kanak-kanak di Petropavlovsk-Kamchatsky, mengalami kerusakan ringan.


Sementara itu, beberapa warga dilaporkan mengalami cedera ringan saat proses evakuasi.


Di wilayah Severo-Kurilsk, gelombang tsunami setinggi 3 hingga 4 meter tercatat, menyebabkan genangan air laut di beberapa wilayah pesisir.


Data Seismik dan Potensi Tsunami


Menurut USGS, magnitudo awal gempa adalah 8,7, kemudian direvisi menjadi 8,8 setelah data dikonfirmasi.


Para seismolog mencatat bahwa kedalaman gempa yang dangkal secara signifikan meningkatkan risiko tsunami, dilansir The Economic Times.


Aktivitas seismik telah terdeteksi sejak 20 Juli 2025, dengan gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa gempa lain bermagnitudo 6,6 yang belakangan diidentifikasi sebagai foreshock atau peringatan dini.


Foreshock adalah gempa pendahuluan yang terjadi sebelum gempa utama (mainshock).


Dalam konteks gempa Kamchatka 8,8 SR pada 30 Juli 2025, sejumlah gempa telah tercatat sejak 20 Juli 2025, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa lainnya di atas 6,6 magnitudo.


Gempa-gempa ini kini dianggap sebagai indikator awal atau peringatan alami bahwa akan terjadi gempa yang lebih besar.


Seismolog Harold Tobin mengidentifikasi pola ini sebagai mirip dengan gempa Tohoku 2011, di mana foreshock mendahului gempa megathrust utama.


Peringatan Tsunami Diterbitkan di Sejumlah Negara


Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk berbagai negara di sepanjang Samudra Pasifik, termasuk:


Jepang

Hawaii dan Alaska

California dan pantai barat AS

Ekuador, Guam, dan Selandia Baru

Di Jepang, lebih dari 900.000 warga diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah pesisir, termasuk di prefektur Fukushima.


Pemerintah juga menghentikan sementara operasional reaktor nuklir di Fukushima sebagai langkah pencegahan.


Situasi Terkini di Jepang


Di Jepang, sirene peringatan tsunami berbunyi di berbagai wilayah pesisir.


Warga segera diarahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi, atap gedung, dan tempat evakuasi yang telah disiapkan.


Pemerintah melaporkan bahwa di Prefektur Wakayama, sekitar 175.000 warga berhasil dievakuasi secara terkoordinasi.


Halaman:

Komentar