Maynard bahkan menggambarkan serangan IDF terhadap anak-anak sudah seperti permainan, dengan sasaran bagian tubuh yang berbeda setiap harinya.
"Seolah-olah sedang terjadi permainan. Mereka memutuskan untuk menembak kepala hari ini, leher besok, dan testis lusa," kata dia.
Maynard juga mencatat bahwa sebagian besar luka tersebut ditemukan pada anak-anak yang sedang mengantri bantuan kemanusiaan, menandakan bahwa mereka kemungkinan besar tidak sedang terlibat dalam pertempuran apapun.
Pernyataan Profesor Maynard ini menggemparkan publik internasional dan memunculkan kembali sorotan terhadap taktik militer Israel dalam konflik di Gaza, terutama menyangkut potensi pelanggaran hukum humaniter internasional.
Menanggapi tudingan ini, IDF mengeluarkan pernyataan membantah dengan tegas tuduhan tersebut.
Meski demikian, kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam operasinya di Gaza, termasuk dalam konteks penembakan terhadap warga sipil tak bersenjata.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Truk BBM Terguling dan Dijarah, 29 Nyawa Melayang dalam Ledakan Mengerikan
China Bela Proyek Whoosh: Manfaat untuk Publik yang Tak Terhitung Angkanya!
45 Tewas dalam Serangan Dadakan Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Gaza?
Mantan PNS Filipina Pembongkar Korupsi Tewas Ditembak, Ini Faktanya!