MURIANETWORK.COM - Warga Iran merayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan di Ibu Kota Taheran pada Selasa (24/6). Mereka menggelar pertemuan akbar di ibu kota negara tersebut.
Dalam laporan Aljazeera, tampak warga membawa bendera Iran dan tulisan dukungan terhadap pemerintah Iran.
"Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat terus berdatangan ke pertemuan kemenangan di seluruh negeri, bersatu dalam perayaan dan penolakan," kata TV resmi Iran, Press TV, dilansir Aljazeera.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa berakhirnya perang dengan Israel merupakan kemenangan besar bagi bangsa Iran dan menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan sengketa dengan Amerika Serikat sesuai dengan kerangka kerja internasional.
"Hari ini, setelah perlawanan heroik dari bangsa kita yang besar, yang menulis sejarah dengan tekadnya, kita menyaksikan penetapan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi," kata Pezeshkian dalam sebuah pesan tertulis kepada rakyat Iran yang diterbitkan oleh kantor berita resmi, IRNA, dikutip Aljazeera, Rabu (25/6/2025).
"Musuh teroris memulai perang, tetapi akhirnya ditulis oleh kehendak rakyat kita, dan dunia melihat kebesaran negara kita," katanya.
Residents of the southern Iranian city of Bushehr took to the streets to celebrate the defeat of the Israeli regime.
— Mebsi (@MebsiLFC) June 24, 2025
The crowds also paid tribute to Iran’s armed forces for their sacrifices in defending the country against the Zionist enemy. pic.twitter.com/s6Qw6wMKAW
Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran memuji serangan rudal Iran pada hari Selasa (24/6/2025), termasuk serangan mematikan di Beersheba. Ini dianggap sebagai kemenangan strategis bagi perlawanan, beberapa jam sebelum gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) mulai berlaku.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menegaskan serangan Iran baru-baru ini menunjukkan keberanian angkatan bersenjata Republik Islam dan kemampuan mereka mencegah dan menanggapi dengan tegas.
Dewan tersebut mencatat pangkalan Amerika dan Israel, dari Asia Barat hingga jauh di dalam wilayah pendudukan, telah menjadi target potensial untuk serangan di masa mendatang.
Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan setelah pengumuman gencatan senjata, mengatakan tanggapan ini dilakukan di bawah arahan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Dewan tersebut menambahkan, “Tanggapan militer Iran merupakan pukulan menyakitkan bagi musuh dan menunjukkan kewaspadaan dan persatuan rakyat Iran menggagalkan rencana musuh dan mengubah ancaman menjadi peluang yang menguntungkan perlawanan."
Pernyataan itu juga memuji "keteguhan para pejuang, kesabaran keluarga para martir, dan kepemimpinan bijak (yang) berhasil menghancurkan gengsi musuh, menolak logika menyerah, dan membuka jalan yang tidak dapat diubah lagi."
Pada Selasa pagi, Teheran melancarkan serangkaian serangan rudal hebat yang menargetkan beberapa lokasi di wilayah Israel, terutama kota Beersheba.
Militer Israel mengonfirmasi Iran telah melancarkan enam serangan rudal sejak pengumuman Trump, sementara surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan perkiraan militer menunjukkan 15 rudal diluncurkan pada Selasa pagi.
Menurut sumber resmi Israel, pemboman itu menewaskan lima warga Israel.
Menurut beberapa platform media sosial Israel, yang dikutip Quds News Network, delapan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk kasus kritis, setelah rudal Iran langsung menghantam satu gedung di Beersheba. (*)
Artikel Terkait
Disebut Media Barat Sudah Tewas, Komandan Pasukan Quds Muncul dalam Perayaan Kemenangan Iran
Israel Ancam Bunuh Khamenei jika Tolak Gencatan Senjata Trump
Sstt... Negara Tetangga Sudah Injak Gas Pemakzulan Wapresnya
Hanya Antre Tepung! 80 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel di Lokasi Distribusi Bantuan