Perdana Menteri Israel "bersiap untuk meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut daripada berusaha meredakannya," ungkapnya. Sawer mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh juga membuktikan bahwa Netanyahu tidak tertarik pada gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Ia juga menambahkan bahwa pembebasan tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza tidak menjadi fokus utama dalam strateginya karena ia telah menolak sejumlah kesepakatan yang didukung oleh pejabat keamanannya sendiri.
Dalam konteks terkait, Bloomberg membahas ancaman yang dihadapi Israel dan sistem pertahanan udaranya saat bersiap menghadapi kemungkinan serangan udara baru dari Iran, Hizbullah, dan Yaman.
Bloomberg mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Israel senilai miliaran dolar sedang diuji, terutama karena Hizbullah dan Angkatan Bersenjata Yaman telah mengintensifkan penggunaan pesawat tanpa awak kamikaze, yang terbukti lebih efektif dalam menghindari pertahanan berteknologi tinggi Israel daripada rudal dan roket.
Laporan itu menyebutkan bahwa Iran diyakini memiliki persediaan besar rudal balistik dan jelajah, serta pesawat tanpa awak murah, yang digunakannya pada pertengahan April dalam pembalasan terhadap agresi Israel karena telah menargetkan konsulatnya di Damaskus.
Mengenai Hizbullah, Bloomberg menekankan bahwa kelompok Lebanon itu diyakini memiliki persenjataan lebih dari 150.000 rudal, termasuk rudal jarak jauh dan rudal berpemandu presisi. Menurut penilaian Israel, rudal-rudal ini berpotensi menjangkau jauh ke Israel, menargetkan kota-kota besar dan aset-aset strategis seperti pangkalan militer, bandara, jaringan listrik, dan rumah sakit.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!