Pernyataan dari CAIR muncul di tengah meningkatnya insiden terkait kejahatan kebencian. CAIR mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, terdapat 3.578 pengaduan yang diajukan kepada kelompok hak-hak sipil Muslim mengenai kejahatan kebencian, diskriminasi pekerjaan dan pendidikan. Jumlah tersebut 178 persen lebih tinggi dibandingkan tiga bulan terakhir tahun 2022.
Selain itu, data dari Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme di California State University juga menunjukkan peningkatan insiden kejahatan rasial yang didorong oleh peningkatan serangan anti-Yahudi dan anti-Muslim pasca pecahnya perang Israel di Gaza.
Analisis terhadap 25 kota di Amerika menunjukkan bahwa kejahatan rasial meningkat rata-rata 17 persen, meskipun beberapa kota mengalami peningkatan yang lebih besar. Termasuk Los Angeles yang mengalami peningkatan sebesar 48 persen dalam kejahatan rasial anti-Yahudi. Sementara Chicago yang mengalami peningkatan sebesar 300 persen dalam kejahatan rasial, kebencian kepada umat Islam.
Sejumlah insiden kejahatan rasial yang menonjol pasca 7 Oktober, termasuk insiden penembakan tiga mahasiswa keturunan Palestina di Vermont pada bulan November.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Netanyahu Dituding Gunakan Retorika Holocaust untuk Alat Propaganda, Picu Gelombang Penyangkalan Baru
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?