Zhuravlev mengakui, bagaimanapun, bahwa sistem persenjataan telah membuat lompatan besar dalam beberapa tahun sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
“Rudal hipersonik Rusia yang diluncurkan dari wilayah kami akan mencapai AS lebih cepat daripada rudal subsonik yang diluncurkan dari wilayah Amerika,” tulis anggota parlemen Rusia tersebut.
Baca Juga: Putin: Jika Perang Berlanjut, Status Ukraina Terancam
Dia juga menunjukkan bahwa Rusia memiliki penerbangan strategis serta persenjataan kapal selam yang luas yang ditempatkan di lokasi yang tidak diketahui di seluruh lautan dunia.
“Kami mempunyai cara untuk menanggapi setiap gangguan yang dilakukan AS dan NATO, yang mereka kendalikan,” ungkap Zhuravlev.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa Moskow akan terpaksa melakukan tindakan balasan jika hulu ledak nuklir Amerika kembali ke Inggris. Rusia juga berulang kali menuduh Barat memicu ketegangan di Eropa, dan menyebut ekspansi NATO yang terus berlanjut ke arah timur sebagai salah satu akar penyebab konflik Ukraina.
Sementara itu, sejumlah pejabat Barat – termasuk dari Inggris, Jerman, Estonia, dan bahkan ketua Komite Militer NATO – telah memicu kekhawatiran akan dugaan serangan Rusia terhadap Eropa dalam beberapa tahun mendatang, dan telah meminta pemerintah dan warga negara Barat untuk bersiap menghadapi konflik besar dengan Moskow.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!