murianetwork.com. Pada tanggal 24 Januari, militer Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat angkut militer Ilyushin-76 Rusia yang membawa tawanan perang Ukraina untuk ditukarkan di wilayah Wilayah Belgorod. Ada 74 orang di dalamnya, termasuk 65 tawanan perang Ukraina. Tidak ada yang selamat.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut apa yang terjadi sebagai aksi teroris dan menekankan bahwa Kiev sudah mengetahui sebelumnya mengenai pengangkutan tawanan perang untuk pertukaran, yang akan dilakukan di pos pemeriksaan perbatasan Kolotilovka, dan menyerang pesawat tersebut hingga pada akhirnya menyalahkan Moskow atas serangan tersebut. .
Kremlin tidak puas dengan hasil pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai jatuhnya pesawat Ilyushin-76 Rusia.
“Sampai saat ini belum ada kecaman keras dari negara-negara Barat atas aksi teroris yang mengerikan ini, penghancuran pesawat yang mengangkut [orang] secara mengerikan,” kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov kepada media.
Bagi kami, pertama-tama, pilot dan pengawal kami ada di sana. orang-orang Rusia meninggal. Namun sejumlah besar tawanan perang Ukraina juga tewas. Kami belum mendengar satu kata pun yang mengutuk. Dalam hal ini, tentu saja tidak,” katanya ketika ditanya apakah Moskow puas dengan hasil pertemuan tersebut.
Baca Juga: Microsoft Divisi Gaming Akan Melakukan PHK Sebanyak 1.900 Karyawannya
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!