Mereka menyebut bahwa kliennya lakukan peristiwa yang menewaskan 36 orang dan melukai 32 orang lainnya itu dilakukan karena dugaan adanya plagiarisme karya yang dibuat oleh pelaku.
“Ia (Aoba) menduga bahwa KyoAni telah memakai karya novel yang dibuat dan didaftarkan olehnya namun status pelaku dinyatakan tidak memenangkan sayembara tersebut,” ujarnya.
Sementara itu dilansir dari Soranews24, tanggal eksekusi dari pelaku sejauh ini belum diumumkan secara resmi.
Kabar dari proses hukuman mati yang biasanya dilakukan dengan digantung tersebut akan diketahui sehari sebelum proses tersebut dilaksanakan.
Presiden Kyoto Animation Berikan Respon
Dilansir dari Yomiuri, Presiden dari KyoAni yakni Hideaki Hatta berikan respon terkait keputusan yang dikeluarkan pengadilan Kyoto itu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!