Pemerintah Korsel pada saat itu melarang sementara penjualan daging anjing di pasar tradisional, dan meminta pengecer untuk membuang bangkai anjing dari kios mereka, agar tidak menyinggung orang asing.
Keputusan ini dikritik secara luas oleh sebagian masyarakat Korsel yang melihatnya sebagai bentuk imperialisme budaya.
Kebijakan tersebut mengingatkan mereka di masa kolonial, ketika banyak tradisi Korea dihapus atau dilarang.
Peristiwa ini membangkitkan rasa bangga terhadap konsumsi daging anjing.
Hal ini diikuti reaksi yang lebih kuat selama Piala Dunia FIFA 2002 (karena diselenggarakan di Korea Selatan).
Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Ditangkap Bea Cukai di Bandara Jerman Perihal Jam Tangan Super Mewah
Tokoh masyarakat dan politik di Korsel mengambil sikap publik dengan mendukung daging anjing sebagai simbol budaya nasional.
Ketegangan kembali muncul menjelang Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang.
Penutupan restoran daging anjing menjelang gelaran acara tersebut juga kembali dikeluarkan pemerintah.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bogor.urbanjabar.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!