murianetwork.com: Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris membom lebih dari mengulangi situs yang digunakan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman, Kamis (11/1/2024). Serangan udara itu menyasar posisi yang dikuasai pemberontak di beberapa kapal kota di Yaman, menggunakan pesawat, perang, dan kapal selam.
Dilaporkan AP dari Dubai, Uni Emirat Arab di laman resminya, apnews.com, Jumat (12/1)2024), Presiden AS Joe Biden mengatakan tindakan militer itu sebagai tanggapan atas “serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan bahwa serangan itu dilakukan untuk membela diri.
Komando Pusat Departemen Pertahanan AS (CENTCOM) mengatakan sejauh ini telah menyerang lebih dari 60 sasaran di 16 fasilitas Houthi.
Serangan udara tersebut menghasilkan Sedikitnya lima orang tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Kamis dini hari tersebut, kata kelompok Houthi, tanpa menjelaskan lebih lanjut apa yang menjadi sasaran serangan tersebut.
Serangan tersebut menarik kembali fokus dunia pada perang bertahun-tahun yang berkecamuk di Yaman, bahkan ketika ketegangan meningkat di Timur Tengah yang sudah terkoyak konflik perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Artikel Terkait
Netanyahu Dituding Gunakan Retorika Holocaust untuk Alat Propaganda, Picu Gelombang Penyangkalan Baru
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?