Baca Juga: Timnas Jerman U-17 Ingin Cetak Sejarah Baru di Indonesia
Selain itu, proyek ini juga akan berkontribusi pada Inisiatif Infrastruktur Hijau (GII), sebuah program kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang bertujuan mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan, salah satunya pada sektor angkutan umum perkotaan.
Jerman juga akan mengalokasikan hibah sebesar 7,28 juta euro (sekira Rp124 miliar) untuk memfasilitasi pertumbuhan pasar green bond atau obligasi hijau di Indonesia.
Selain meningkatkan volume penerbitan, hibah tersebut juga akan membantu emiten green bond untuk meningkatkan kualitas obligasi yang diterbitkannya.
Hibah tersebut juga akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas emiten dan Pemerintah Indonesia.
Proyek ini berupaya untuk memobilisasi pendanaan tambahan untuk agenda iklim Indonesia yang ambisius, termasuk transisi energi melalui mekanisme pembiayaan Just Energy Transition Partnership (JETP) antara Indonesia, Jerman, dan anggota International Partners Group (IPG) lainnya, demikian menurut keterangan tersebut.
Kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman telah dimulai sejak 1958, dan sejak itu kedua negara telah bekerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan Indonesia di berbagai bidang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo di KTT ASEAN 2025, Ini Respons Resminya
Pakistan Ultimatum Perang ke Afghanistan: Gagal Damai Istanbul, Apa Dampaknya bagi Asia?
Gereja Italia Guncang! 4.400 Korban Pelecehan Terungkap, Uskup Diminta Bertanggung Jawab
Standar Ganda IOC Terbongkar: Mengapa Boikot Rusia Boleh, Larangan Israel Dilarang?