Waspada Penipuan AI: Modus Voice Cloning dan Deepfake yang Kian Marak
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) memberikan peringatan keras kepada masyarakat mengenai maraknya modus penipuan yang memanfaatkan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Modus ini dinilai sangat berbahaya dan telah menimbulkan kerugian finansial yang signifikan.
Mengenal Dua Modus Penipuan AI yang Perlu Diwaspadai
Menurut Sekretariat Satgas PASTI, Hudiyanto, kemajuan teknologi AI memiliki dua sisi. Di satu sisi bermanfaat, di sisi lain berpotensi disalahgunakan untuk kejahatan. Berikut adalah dua teknik penipuan AI yang paling umum:
1. Penipuan Voice Cloning (Tiruan Suara)
Teknologi AI memungkinkan pelaku kejahatan untuk merekam dan kemudian meniru suara seseorang dengan sangat akurat, seperti suara teman, kolega, atau bahkan anggota keluarga. Dengan suara tiruan ini, penipu dapat melakukan percakapan telepon yang meyakinkan seolah-olah mereka adalah orang yang benar-benar dikenal oleh korban.
2. Penipuan Deepfake (Tiruan Wajah)
Teknologi AI juga memungkinkan pembuatan video palsu yang meniru wajah dan ekspresi seseorang secara detail dan realistis. Video deepfake ini sering digunakan untuk meyakinkan korban bahwa mereka sedang berkomunikasi langsung dengan orang yang dipercayai, sehingga meningkatkan rasa percaya korban dan memudahkan penipuan.
Cara Efektif Mencegah dan Melindungi Diri dari Penipuan AI
Untuk menghindari menjadi korban, masyarakat dapat menerapkan beberapa langkah pencegahan berikut:
Artikel Terkait
China Larang Perjalanan ke Jepang, Protes Pernyataan Provokatif PM Takaichi Soal Taiwan
BRI Perkuat UMKM: Capai Rp1.474,8 Triliun DPK & Laba Rp41,2 T di 2025
Pohon Tumbang di Pamulang Tangsel Akibat Hujan Deras, 1 Anak Perempuan Terluka
Respons Indra Sjafri Usai Timnas U-22 Kalah dari Mali: Analisis & Persiapan SEA Games 2025