murianetwork.com - Pertama-tama, Indonesia adalah satu dari sekian negara yang memilih Rafale asal Prancis sebagai petarung udaranya.
Keinginan Indonesia memperoleh Rafale ini ditunjukkan pada awal Februari 2022 lalu.
Menteri Pertahanan kedua negara bertemu pada bulan Februari menyepakati pengadaan Rafale.
Pada akhirnya, Indonesia sepakat untuk membeli 42 unit jet tempur besutan Dassault Aviation Prancis itu.
Belum lama ini, Indonesia mengumumkan telah melunasi semua pesanan Rafale nya.
Karena mengingat, ke-42 jet tempur tersebut Indonesia beli melalui 3 tahapan atau batch.
Batch pertama telah diselesaikan pada September 2022 lalu, Indonesia membayar 6 unit.
Batch kedua juga telah selesai di bulan Agustus 2023, 18 unit Rafale telah dilunasi.
Selanjutnya batch ketiga, Indonesia telah melunasi 18 unit pada bulan Januari 2024 ini.
“Pemberlakuan tahap terakhir 18 Rafale untuk Indonesia mulai berlaku hari ini”, beber Dassault Aviation pada tanggal 8 Januari 2024.
Baca Juga: Jet Tempur Rafale Pesanan Indonesia Mampu Bawa Rudal SCALP Berbobot 1,3 Ton Jangkauan Hingga 400 km
Jika semua sesuai jadwal, Rafale akan mulai mendarat di Indonesia di tahun 2026.
Namun di luar cerita di atas, pembelian Rafale oleh Indonesia ternyata punya makna mendalam bagi Prancis.
Lebih tepatnya, Indonesia menjadi salah satu pihak yang membantu industri pertahanan Prancis dari keterpurukan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London