MURIANETWORK.COM - Habib Rizieq Shihab (HRS) tambah satu dari delapan butir pernyataan para purnawirawan yang tengah ramai dan menjadi perhatian masyarakat luas.
“Saya memberikan dukungan sepenuhnya atas pernyataan—delapan pernyataan yang diberikan para purnawirawan jenderal (100 lebih), ada marsekal, laksamana, kolonel,” dukung HRS dikutip dari video pendek yang dibagikan akun X Muhammad Said Didu, Senin (5/5/2025).
Menurut HRS, pernyataan yang dikeluarkan sangat baik. Ia pun berharap pemerintah menjadikan delapan pernyataan para purnawirawan sebagai bahan pertimbangan.
“Jadi, jangan diabaikan. Ini masukan. Kakau masukan itu bagus, masukan itu untuk perubahan lebih baik bagi bangsa Indonesia, wajib diakomodir oleh pemerintah,” tekan HRS.
“Hanya saja saya tambahkan satu lagi, yang kesembilan: tangkap dan adili Jokowi,” tambah HRS.
Alasan HRS menambahkan satu pernyataan itu karena Jokowi dianggapnya pembuat masalah dari segala sesuatu, bukan hanya soal ijazah saja.
“Bahkan saat saya di Makkah, saya sempat menggubah syair: Si Raja Bohong. Dan itu sudah kita sampaikan jauh-jauh hari, dari 2018,” ungkap HRS.
“Kita sudah ingatkan, orang ini berbohong, orang ini berdusta, orang ini harus dimakzulkan. Cuma saat itu banyak yang belum sadar,” imbuhnya.
👇👇
Habib Rizieq Shihab mendukung 8 butir tuntutan forum pensiunan Jendral ke Presiden Prabowo dan ditambahkan tuntutan ke 9, yaitu ADILI JOKOWI. pic.twitter.com/ZYwhqW2RLt
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 5, 2025
HRS: Jokowi Tinggal Tunjukin Ijazahnya Saja Kok Pakai Drama!
MURIANETWORK.COM - Imam Besar Habib Rizieq Syihab memberikan pandangannya terkait kasus ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi polemik.
Saat lawatan ke Malaysia, di momen diskusi bersama para sahabat, ada yang bertanya persoalan ijazah Jokowi tersebut.
Habib Rizieq mengatakan, hal itu pernah ditanyakan juga saat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Emmanuel Ebenezer (Noel) datang ke kediaman Habib Rizieq di Jakarta saat acara open house Idul Fitri yang lalu.
Saat itu, kata Habib Rizieq, ada jamaah bertanya kepada Noel soal ijazah Jokowi yang diduga palsu.
Kata jamaah tersebut, kalau terbukti palsu maka ini merupakan tindakan pidana, pelanggaran hukum dan masalah yang sangat besar.
Akan tetapi Noel menjawab bahwa masalah ini adalah urusan kecil dan Jokowi sendiri sudah tidak lagi menjabat presiden.
Noel yang dikenal sebagai pendukung Jokowi itu mengatakan, lebih baik fokus urusan yang besar seperti masalah penganguran, kemiskinan dan lainnya.
“Jamaah bertanya-tanya, satu sisi ini dinilai urusan besar tapi Noel bilang ini urusan kecil, lalu jamaah ingin tahu pandangan saya,” kata Habib Rizieq.
Menurutnya, masalah ijazah Jokowi ini bisa jadi urusan kecil tapi juga bisa jadi besar.
“Kalau Jokowi sejak awal bisa menunjukkan ijazah aslinya maka selesai perkara, artinya ini urusan kecil.
Akan tetapi ini akan jadi urusan besar karena setelah bertahun-tahun Jokowi tidak pernah mau menunjukkan dan membuktikan ijazah aslinya,” jelas Habib Rizieq.
Itulah kenapa, saat ini ada warga beramai-ramai mendatangi UGM (Universitas Gadjah Mada), tempat Jokowi kuliah, bahkan mendatangi rumahnya di Solo minta ijazahnya ditunjukkan.
“Kalau bisa menunjukkan ijazah aslinya ya kita hormati, akan tetapi kalau tidak ada, maka ini tidak boleh dibiarkan, karena ini kriminal, masalah pidana.
Kalau terbukti palsu maka semua yang terlibat seperti KPU, DPR dan pihak terkait lainnya semua harus ikut bertangungjawab. Bagaimana bisa, seorang kriminal kok bisa dilantik jadi presiden?” tandas Habib Rizieq.
👇👇
[VIDEO]
Jokowi tinggal nunjukin ijazahnya saja kok pakai drama 😌
— RIKE SANTOSO✋SA ID 0000001 (@RikeSants) April 27, 2025
pic.twitter.com/CPKw4Xkac7
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Kapolres Belawan Sumut Dinonaktifkan Gegara Tembak Remaja Tawuran Hingga Tewas, Begini Kronologi Lengkapnya!
Kapolres Belawan Sumut Tembak Remaja Tawuran Hingga Tewas, Kini Dinonaktifkan
Jokowi Bantah Kriminalisasi: Mereka Sudah Menghina Saya Sehina-Hinanya, Ijazah Saya Bukan Obyek Penelitian!
Terungkap! Jaksa Kasus Ijazah Jokowi Tak Punya Dokumen Asli, Eggi Sudjana: Adanya Cuma Fotokopi