Soal kafe-kafe tadi, Budi mengakuinya. Jumlahnya lebih dari satu dan lokasinya beragam. “Berada di sejumlah lokasi dan itu sudah terdeteksi oleh penyidik KPK,” ujarnya.
Di sisi lain, Ridwan Kamil sendiri sudah diperiksa KPK awal Desember lalu. Ia membantah keras keterlibatannya dalam kasus korupsi ini. Namun begitu, Kang Emil mengakui satu hal: sebagai Gubernur Jabar dulu, ia memang punya tugas dan fungsi penting terkait BJB yang statusnya adalah Badan Usaha Milik Daerah.
Kini, semua mata tertuju pada pendalaman KPK. Apakah aset-aset yang tak terlapor itu benar-benar terkait dengan aliran dana korupsi, atau ada penjelasan lain? Waktulah yang akan menjawab.
Artikel Terkait
KPK Telusuri Jejak Vendor Abadi di Kasus Suap Bupati Bekasi
Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Netizen Soroti Perbedaan Penanganan dengan Kasus Jokowi
Pakar Hukum Usul Penahanan untuk Dorong Kasus Ijazah Jokowi
KPK Dalami Keterkaitan Aura Kasih dalam Kasus Iklan Bank BJB