Fakta Kereta Jenazah Rata Pralaya yang Berusia Ratusan Tahun
Kereta yang membawa jenazah Pakubuwono XIII bukanlah kereta biasa. Kereta yang bernama Rata Pralaya ini memiliki makna filosofis sebagai "perjalanan terakhir arwah raja menuju alam baka". Menurut Adik Raja, KGPH Puger, kereta kuno ini telah ada sejak masa pemerintahan Pakubuwono VII dan telah mengalami renovasi pada era Pakubuwono X, yang membuat usianya telah lebih dari 100 tahun.
Kereta Rata Pralaya ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh prajurit keraton. Tiga kereta tambahan juga mengangkut perlengkapan upacara dan udik-udik (berkat) yang disebarkan kepada masyarakat sepanjang perjalanan.
Suasana Haru dan Antusiasme Masyarakat
Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga orang tua, telah memadati pinggir jalan untuk menyaksikan dan memberikan penghormatan terakhir kepada raja mereka. Iring-iringan diawali oleh petugas kepolisian dan diikuti oleh abdi dalem keraton, yang beberapa di antaranya terlihat berjalan tanpa alas kaki sebagai bentuk penghormatan.
Suasana semakin haru ketika lantunan selawat "Lailahaillallah" mengiringi langkah kereta yang membawa jenazah sang raja. Banyak warga yang tak kuasa menahan haru dan mengabadikan momen bersejarah ini dengan kamera ponsel mereka.
Artikel Terkait
Paku Buwono XIV Naik Takhta: Pengukuhan, Suksesi, dan Harapan Baru Keraton Solo
Sidang Etik MKD: Ahmad Sahroni Dapat Hukuman 6 Bulan, Uya Kuya Bebas
Fajar Sadboy Kena Tilang Polisi, Ekspresi Sedihnya Viral Bikin Ngakak
Once Mekel Antar Jenazah Totok Sardjan, Mertua dan Musisi Senior, ke TPU Tanah Kusir