Fasilitas yang paling mengesankan mungkin adalah Onboard Lounge di pesawat A380. Area bar yang elegan itu terletak di upper deck, dekat kabin bisnis dan first class. Sayangnya, area ini 'terlarang' bagi penumpang ekonomi hanya untuk kelas premium. Meski begitu, kemewahan Emirates tetap terasa di seluruh kabin.
Ciri khas lain yang langsung mencolok adalah seragam pramugarinya. Topi merah kecil (red pillbox hat) dengan veil putih yang menjuntai itu sangat ikonik. Kru kabin mereka sendiri multinasional, berasal dari lebih 130 negara. Benar-benar citra maskapai global.
Menginap di Indigo Dubai: Melihat Kota yang Terus Berdenyut
Selama di Dubai, kami menginap di Hotel Indigo di kawasan Marasi Drive, Business Bay. Lokasinya strategis, cuma sekitar 7 kilometer atau 15 menit dari bandara. Dekat juga dengan Dubai Mall dan tentu saja, Burj Khalifa yang megah itu.
Pemandangan dari kamar sungguh memikat. Deretan yacht tertambat rapi, sementara di kejauhan, gemerlap kota emas itu terus beraktivitas 24 jam penuh. Hotel bintang lima ini fasilitasnya komplet. Proses check-in berjalan lancar, dilayani staf yang ramah.
"I guess that you are from Indonesia,"
sapa salah satu staf saat kami tiba. Rupanya, cukup banyak pekerja asal Indonesia di sini. Banyak yang memulai karier lewat program magang, lalu berkembang di industri perhotelan Dubai, ada yang sampai level manajer. Tak sedikit pula yang akhirnya menikah dan menetap di sini.
Catatan Kecil: Imigrasi Cepat, Tapi Ada Triknya
Secara umum, proses imigrasi di Dubai untuk turis sangat efisien dan helpful. Begitu turun dari pesawat, petugas berseragam khas Arab akan memandu. Mereka akan menanyakan identitas dan melakukan pemindaian wajah dengan teknologi canggih. Prosesnya cepat, kurang dari satu menit.
Yang menarik, turis langsung diberi kartu SIM gratis berkuota 10 GB untuk 24 jam. Setelah itu, pengecekan bagasi kabin dilakukan sebelum menuju area pengambilan koper.
Tapi, ada satu hal yang agak tricky. Informasi loket pengambilan bagasi besar (koper) biasanya sudah terpampang di layar kursi pesawat. Namun, untuk barang-barang 'enteng' seperti stroller atau tas tenteng, seringkali diarahkan ke loket terpisah, misalnya loket 3A. Informasi ini kadang tidak diumumkan secara jelas, jadi kita harus aktif bertanya jika tas kita belum muncul di loket yang dituju.
Meski begitu, secara keseluruhan pengalaman dari udara hingga darat di Dubai ini berjalan mulus. Canggih, cepat, dan dilayani dengan sangat baik. Sebuah gerbang masuk yang memang layak untuk kota semegah ini.
Artikel Terkait
Nikita Mirzani Tak Menyerah, Lanjutkan Perjuangan Hukum ke Mahkamah Agung
Virgoun Siap Perkarakan Inara Rusli Soal Dugaan Pelanggaran Aset Anak
Dude Harlino Buka Suara Soal Isu Retak di Tengah Keluarga
Kristen Stewart Ungkap Kekuatan Baru Setelah Delapan Bulan Menikah