Waspada Influenza A: Bukan Flu Biasa, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Di tengah kesibukan, kesehatan seringkali terabaikan. Banyak yang menganggap flu sebagai penyakit sepele yang hanya disebabkan oleh kelelahan. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu, terutama ketika berurusan dengan Influenza A.
Memang, flu bisa muncul saat daya tahan tubuh menurun, khususnya di musim pancaroba. Akan tetapi, Influenza A adalah penyakit pernapasan yang serius dan berisiko menimbulkan komplikasi berat. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Influenza A?
Influenza A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang sistem pernapasan. Dari beberapa tipe virus influenza (A, B, dan C), tipe A dikenal paling berbahaya.
Menurut dr. Hastomo Prabowo, MARS, dokter umum dari Rumah Sakit Pondok Indah, virus Influenza A cenderung menyebabkan gejala lebih berat dan sering menjadi pemicu wabah flu musiman bahkan pandemi global.
Berbeda dengan tipe B yang hanya menular antar manusia, Influenza A dapat menular dari hewan ke manusia. Kemampuannya bermutasi dengan cepat membuat virus ini mudah menular dan berpotensi kebal terhadap sistem imun tubuh.
Penularannya terjadi melalui percikan droplet (tetesan) saat batuk, bersin, atau berbicara. Penularan tidak langsung juga bisa terjadi jika Anda menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Ciri-Ciri dan Gejala Influenza A yang Perlu Diwaspadai
Gejala Influenza A umumnya lebih berat dibandingkan flu biasa. Berikut adalah tanda-tandanya:
- Batuk kering atau berdahak disertai sakit tenggorokan, pilek, atau hidung tersumbat
- Demam tinggi (bisa mencapai 39°C - 40°C)
- Menggigil atau meriang
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi (pegal-pegal)
- Kelelahan dan lemas yang parah
- Mual, muntah, dan diare (pada beberapa kasus)
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
6 Ciri Hubungan Toxic dan Cara Menghindarinya Sebelum Menikah
30% Orang Tua Dihakimi Soal Makanan Anak: Dampak & Tips Mengatasinya
7 Cara Mencegah Cyberbullying di Media Sosial untuk Lindungi Anak
Rekomendasi Les Anak Sesuai Usia (3-12 Tahun) untuk Perkembangan Optimal