Bagi para sarjana hukum yang bercita-cita menjadi advokat, ada satu gerbang wajib yang harus dilewati: Ujian Profesi Advokat. Ujian ini, yang diselenggarakan oleh organisasi advokat, memang dirancang untuk menguji kompetensi calon pengacara lewat tes tertulis. Tak main-main, soalnya mengukur pemahaman mendalam tentang hukum. Setelah lulus dan mengikuti pendidikan khusus, barulah seseorang bisa dilantik dan diambil sumpahnya sebagai advokat.
Mengingat beratnya tantangan, persiapan yang matang mutlak diperlukan. Steven Feriyanto, seorang pengacara muda yang sudah punya pengalaman praktik di Indonesia bahkan New York, membagikan sejumlah strategi jitu. Menurutnya, kunci sukses ada pada pendekatan yang tepat, bukan sekadar kerja keras buta.
Berikut lima tips dari Steven yang bisa jadi panduan.
1. Jangan Tunda, Rencanakan dari Jauh Hari
Steven sangat menekankan untuk memulai persiapan lebih awal. Dia mengambil contoh standar ketat ujian semacam NY Bar. Dengan waktu yang panjang, kamu punya kesempatan membangun fondasi pengetahuan secara bertahap, mengenali titik lemah, dan yang paling penting menghindari kepanikan di menit-menit akhir. Intinya, buatlah jadwal belajar yang terstruktur dan patuhi itu.
2. Fokus pada Pemahaman, Bukan Sekadar Hafalan
Ini poin krusial. Ujian profesi advokat sejatinya mengukur cara berpikir, bukan kapasitas ingatan.
“Ujiannya mengukur cara berpikir, bukan seberapa banyak yang bisa kamu hafal,” tegas Steven.
Artikel Terkait
Dokter Anak Bergerak Cepat di Tengah Banjir dan Longsor Sumatera
Ramalan Zodiak Akhir 2025: Awas, Aries dan Leo Dilarang Ceplas-Ceplos!
Usai Putus dengan Erika Carlina, DJ Bravy Bikin Heboh dengan Foto Bareng Isteri Virtual
Z, Mahasiswa Undip Lulus Cum Laude dengan Nama Satu Huruf yang Penuh Makna